Ditilang
Suatu
siang, Bedu yang sedang mengendarai sepeda motornya dihentikan oleh seorang
polisi di perempatan. Polisi itu lalu bertanya, “Coba perlihatkan suratmu, SIM
dan STNK.” Bedu pun kebingungan karena dia lupa membawa dompetnya. “Anu pak,
saya lupa tidak membawanya.”, “Kalau begitu, Anda saya tilang.” Bedu semakin
panik. Dia memelas kepada pak polisi itu. “Maaf pak, kasihanilah saya, saya
jangan ditilang. Sebentar, saya akan telpon bapak saya yang kerja di Polres.”
Polisi itu pun kaget. Dia lalu bertanya “Benar bapak kamu kerja di Polres?”,
“Benar pak, kalau tidak percaya, bapak coba telpon di nomer ini,” kata Bedu
sambil menyerahkan catatan nomor bapaknya. “Kalau begitu, Anda boleh pergi.
Hati-hati di jalan,” kata polisi itu. “Terimakasih pak.”
Karena
penasaran, polisi itu lalu menelpon nomor yang tadi diberikan oleh Bedu. “Halo
pak. Maaf ganggu sebentar. Apa benar ya bapak ini kerja di Polres?” “Iya pak
benar,” jawab suara dari telpon. “Di bagian mana ya pak?”, “Di bagian kantin
pak, bapak mau pesan nasi? Berapa bungkus pak?” jawab suara dari telpon.
Si polisi yang merasa tertipu langsung menutup telponnya dan kembali mengatur
lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar