Minggu, 19 Mei 2013

TAK DISANGKA TAK DIDUGA #1


Cerita Tito
Aku punya temen, namanya Tito. Dia suka banget dengan lagunya Cherrybelle yang berjudul Beautiful. Disaat pulang sekolah sambil menunggu angkot dihalte, dia menyanyikan liriknya sedikit
“you are beautiful,beautiful, beautiful...”
Tiba-tiba seorang ibu yang juga sedang menunggu angkot merasa bahwa lagu itu seakan-akan dinyanyikan untuknya. Jadi itu ibu menjawab sambil keganjenan
“wah…terimakasih sangat! J Kamu juga ganteng kok”
“he?! >_< ……….!@#$%^&*()_”
-----o0o-----
Niatmu sudah baik
Waktu itu aku pulang sekolah. Ketika telah tiba dijalan depan rumah, tiba-tiba ada pengemis yang mencegatku. Aku sempat heran mengapa pakaiannya tidak sama dengan pengemis yang lainnya. aku pun bertanya kepadanya
“ megapa kau masih anak-anak sedangkan meminta-minta? Serta pakaianmu tidak lusuh seperti yang lainnya?”
“ini gawat kak, masalahnya harus segera punya uang!”
“kenapa bisa begitu?”
“nanti aja njelasinnya, sekarang minta uang dulu!”
Lalu kukasih ia uang satu lembar seribuan. Tanpa permisi dan terimakasih ia berlari ketepi jalan.
“ini ya nek uangnya J” katanya setelah sampai di seberang jalan.
Tanpa dijelasin aku pun sudah mengerti niat baik anak itu. Dikejauhan dia berteriak
“terimakasih ya kak J!”
-----o0o-----
Banku Kempes
Ketika pertama kalinya aku diizinkan naik sepeda motor sendirian dijalan raya, aku senang sekali. Hingga terjadi suatu kejadian
“tin…….tin…………………”
Suara klakson sepeda motor lain dari belakangku. Aku nggak tahu maksudnya apa. Mereka berboncengan berdua. Laki-laki semua. Aku takut, sehingga aku ngebut. Akan tetapi mereka juga ngebut. Tepat disampingku, dia bilang
“ mbak !!! bannya kempes !”
Oooaalllaaahhhhhhhhhhhhhhhh….. itu to .
-----o0o-----
Dikira Penjual
Suatu hari sekolahku mengadakan kerja bakti sehingga tidak perlu memakai seragam. Cukup memakai pakaian bebas, rapi dan sopan.  Ketika sudah selesai, aku jajan dikantin sekolah. Dan kebetulan penjualnya baru mau sholat dulu. Jadi, aku disuruh jajan sendiri. Tiba-tiba,
“Mbak-mbak yang pakai kaos biru!”
Aku pun menoleh
“anu mbak, boleh minta tolong ?”
“iya pak ?”
“ gini mbak, saya kan pedagang kerupuk, jadi saya mau menitipkan kerupuk-kerupuk ini diwarung mbak”
“maaf pak, tapi saya bukan pemilik warung ini, tapi saya pembeli”
“ohh,, kalau begitu, maaf mbak…(sambil nyelonong pergi)”
-----o0o-----

Minggu, 12 Mei 2013

Bunga Tercantik Di Dunia

Bunga adalah sesuatu yang cantik dan menarik. Kecantikannya terpulang pada individu yang menafsirkannya juga. Namun, bila bunga tersebut sungguh luar biasa pasti akan na indah mampu menarik siapa saja yang melihatnya. Bunga cantik ini dinamakan "RAINBOW ROSES" juga dikenal sebagai "HAPPY FLOWERS" merupakan bunga tercantik didunia. Dihasilkan di Belanda setelah melakukan kajian dan ujikaji selama bertahun-tahun. Warna-warna indah yang dihasilkan oleh setiap kelopaknya dibentuk secara semula. Jadi, melalui pewarnaan melalui batangnya selama masa pertumbuhan. 
Sumber : http://www.nizarazu.com/bunga-pelangi-tercantik-di-dunia/

Senin, 06 Mei 2013

SAHABAT SEJATI


Semuanya berawal dari ketidaksengajaanku menumpahkan makan siangnya. Waktu itu aku sedang terburu-buru untuk jajan dikantin. Karena jika terlalu lama untuk datang kekantin sekolah, nanti keburu banyak yang mengantri dan sampai tidak kebagian tempat duduk. Untung saja kelasku dekat dengan kantin, sehingga tidak terlalu jauh untuk sampai dikantin. Kantin sekolahku tepat berada dibelakang kelasku. Sehingga ada jalan yang berbelok. Aku berlari dibelokkan tersebut. Dan tahu-tahunya aku terjatuh hamper masuk ke selokan serta sudah ada nasi beserta lauk-pauknya tumpah tepat di wajahku. Aku menahan malu. Setelah kulihat siapa yang kutabrak ya ampun ! aku kaget sekali. Ternyata dia adalah teman seangkatanku akan tetapi aku tidak satu kelas dengannya. Sebut saja namanya Ita. Aku segera meminta maaf kepadanya. “ tidak Fia, aku yang salah. Seharusnya aku melihat jalan yang akan kulaui.” “ tidak Ita, aku yang salah. Karena aku tadi lari dibelokkan ini.” timpalku. Akhirnya aku dan Ita pergi kekantin untuk makan bersama. Dan diputuskan aku yang bersalah, karena aku berlari dibelokkan serta menabrak Ita sampai jatuh dan makanannya berhamburan keluar.
Sebagai gantinya aku membelikan semangkuk bakso untuk menukarkan bekal makan siangnya Ita. Disela-sela makan, kami saling berbagi cerita satu sama lain. Hingga akhirnya bel masuk berbunyi. Ternyata rasanya sangat sebentar. Padahal dari awal istirahat sampai akhir istirahat. Sebelumnya kami sudah mempunyai janji untuk bertemu kembali di suatu rumah makan pada hari esoknya. Kami pun berpisah didepan pintu kelasku.
----- 000 -----
            Singkat cerita pada jam yang telah ditentukan, kami bertemu disuatu rumah makan yang mempunyai taman sangat luas. Disana kami juga kembali bercerita tentang berbagai hal. Serta makan siang disana. Hingga muncul ide didalam pikiranku untuk belajar bersama yang tempatnya dirumah masing-masing secara bergantian. Akhirnya Ita pun menyetujuinya.
----- 000 -----
            Pulang dari rumah makan aku senang sekali karena mempunyai sahabat dekat baru. Ialah Ita. Aku juga bercerita mengenai dia kepada ibuku. “ akan tetapi Fia, kamu jangan pernah membuat kesalahan kepadanya. Karena siapa yang tahu kalau dia itu mempunyai sifat yang kalau marah itu lama. Nah, maka dari itu, kamu harus hati-hati”, nasehat dari ibuku. Aku pun hanya bisa menjawab “ Iya Bu.”.
----- 000 -----
            Setelah beberapa lama kita menjalani persahabatan, ternyata kejadian yang tidak kuinginkan terjadi juga. Setelah giliran belajar bersama dirumahnya, aku melakukan kesalahan yang tidak kusengaja. Saat aku dan Ita belajar, aku merasa kakiku pegal. Lalu kuluruskan kedua kakiku. Dan taksengaja aku mendorong meja terlalu keras. Hingga vas bunga yang ada diatas meja menggelinding dan akhirnya jatuh dan “ Prakkkk…………………” begitulah bunyinya. PECAH ! aku berulang kaki mengucapkan kata maafku untuk Ita. Lalu aku menyapu pecahan vas tersebut dan kubuang di tempat sampah depan gerbang rumahnya Ita. Sesampainya aku masuk kembali kedalam kamar Ita, Ita memasang muka cemberut. Aku kembali meminta maaf lagi. Tapi apalah arti aku meminta maaf kepadanya, ketika nasi sudah menjadi bubur ? dia semakin marah. Karena itu adalah vas bunga koleksinya sekaligus kesayangannya. Aku lalu pulang. Setelah sampai didepanan gerbang rumahnya Ita, aku mengamati pecahan vas bunga tersebut. Tiba-tiba aku mendapat ide. Lalu aku mengambil kembali pecahan vas tersebut dan membawanya pulang. Lalu aku naik sepedaku lagi sambil terus berangan-angan.
----- 000 -----
            Seminggu berlalu. Besok adalah hari dimana Ita ulangtahun. Akan tetapi ia masih marah kepadaku. Ia belum bisa memaafkanku. Aku berpikiran begitu sebab beberapa kali aku sempat melihatnya di sedang memperhatikanku dari jauh. Akan tetapi aku tersenyum kembali. “ akan kubawakan kado spesial untukmu ta.” Batinku terus berkata. Aku yakin ini pasti berhasil.
----- 000 -----
            Sejak dari rumah aku terus berdo’a, semoga saja rencanaku ini berhasil. Ketika bel pulang sekolah aku buru-buru mendatangi kelas Ita. Lalu aku ajak dia ketaman kota. Awalnya dia tidak mau. Tetapi setelah kupaksa dan dengan tampang muka cemberut dia akhirnya mau. Kamipun segera naik sepeda untuk menuju ketaman kota. Sesampainya disana, kuutarakan maksud baikku “ Ita, aku mengajakmu kesini untuk memberimu sesuatu.” Ita pun mengerutkan kening “apa itu?” tanyanya.”tunggu sebentar” jawabku sambil mengambilkan kado untuknya dari dalam tasku. Lalu kuberikan padanya “bukalah!” dia tidak mengatakan apa-apa dan menerima kado dariku. Ketika membukanya tampaknya ia sangat kaget. “selamat ulangtahun ya ta? Semoga panjang umur dan tambah yang baik-baik. Serta dapat memaafkanku dari semua kesalahanku baik itu disengaja maupun tidak disengaja.” Ucapku. “sebenarnya aku sudah memaafkanmu semenjak kamu pecahin vas bunga ini dirumahku. Lalu aku mendapat ide untuk menguji persahabatan kita. Dan akhirnya berhasil. Terimakasih Fia” tambahnya disela isak tangisnya. “Terimakasih juga Ita, kamu telah memaafkan aku. Sebenarnya ide untuk mengelem kembali vas bunga itu kudapat dari took seberang rumahmu itu.” Timpalku. “Kok bisa ?” anyanya lagi. Aku menjawab “ Karena took tersebut menjual berbagai lem. Makanya aku dapat ide tersebut.” “oh….. terimakasih banyak.” Timpalnya. “ iya sama-sama. Jadi, kita sahabatan seperti dulu lagi dong ?” tanyaku. Ia berkata sambil mengusap air matanya “ ya Pasti lah !” akhirnya kami bersahabat seperti dulu lagi. Saling bertukar cerita, bercanda, dan tak lupa belajar bersama lagi. Aku senang sekali. Karena ini adalah pengalaman hidup yang mengesankan J.

Minggu, 05 Mei 2013

SALAH PAHAM


Sore itu aku diajak temanku untuk belajar kelompok dirumahnya. Laras, begitulah nama panggilannya. Awalnya aku tidak mau, karena sebelumnya aku sudah merencanakan sore itu untuk lari sore bersama kakakku. Tetapi setelah dipikir-pikir, lebih bermanfaat belajar kelompok daripada lari sore. Akhirnya kuputuskan untuk belajar kelompok bersama Laras.
Setelah waktu yang ditentukan telah tiba, kami semua berkumpul bersama dirumah laras. Kami beranggotakan aku, Laras, Risa, Ika, dan Nisa. Ditengah-tengah belajar, ada suara perut berbunyi. Ternyata itu suara perut yang berasal dari perutnya Ika. Ika pun meringis sambil memegang perut. Setelah ditanya, ternyata dia belum sempat makan siang. Sebab ibunya belum pulang dari kantor.
            Laras pun mengajak Ika pergi ke dapur untuk makan. Setelah sesampainya didapur, ternyata sisa makan tadi siang sudah habis. Dan Ibunya Laras kebetulan juga belum pulang dari arisan. Laras pun kecewa sambil menahan malu. Nisa dapat menangkap gelagat kedua temannya tersebut. Lalu, Nisa pun mengusulkan untuk masak. Karena sekilas ia melihat cangkang telur yang ada di tempat sampah. Laras, aku dan Risa pun langsung menyetujuinya.
            Tak disangka, ternyata Risa itu pandai sekali memasak. Ia pun mempunyai ide juga untuk memasak Nasi goreng. Karena mesakan tersebut tergolong praktis. Setelah semuanya siap membantu untuk memasak, Nasi Goreng pun segera dibuat. Setelah nasi goring tersebut matang, Risa pergi kekamar mandi untuk cuci tangan. Ika dan Laras pergi kekamar Laras untuk mengolesi perut Ika menggunakan minyak kayu putih. Sedangkan Nisa kembali ke teras untuk membereskan buku-buku yang masih berserakan.
            Aku pun membuatkan minum teh manis untuk Ika agar perutnya lebih baik sementara. Tiba-tiba ibunya Laras datang. Beliau langsung pergi kedapur. Mungkin karena lapar dan ingin segera makan. “eh, Lita…. Sedang apa ? oh itu the buat saya ya ? Lita tahu banget kalau saya lagi haus banget” tanya ibunya Laras sambil mendekatiku. Ditanya begitu aku sedikit gelagapan. Kalau mau jujur kasihan ibunya Laras yang sudah lelah. Kalau bohong takut berdosa. Akhirnya kuserahkan teh itu kepada ibunya Laras. Setelah beberapa teguk meminum teh tersebut, ibunya Laras tahu bahwa diatas kompornya ada wajan. Ditengoknya wajan tersebut. Beliau pun tersenyum. “Lita pandai masak ya ? tante makan ya nasi gorengnya ?” tambahnya. “eh……..ehm….. iya tante.” jawabku. Aku menarik napas kecewa. Setelah ibunya Laras mekan beberapa sendok nasi goring tersebut muncullah laras dari ambang pintu. “ mana makan dan mi……………” belum selesai ngomong Laras menghampiri ibunya. “ he?…… ini kenapa dimakan dan diminum ibu ?” ibunya Laras cuma bisa diam. “ini memang  buat ibu kan Lita ?” tanya ibunya Laras. Aku hanya bisa menjawab “sebenarnya itu semua buat Ika bu…. L “. “yasudah, kita buat saja lagi “ Risa menimpali. “setuju!” jawabku, Ibunya Laras, dan Laras. Akhirnya kita membuat nasi goring dan the manis lagi. Setelah matang kami semua makan bersama-sama. Setelah semuanya kenyang, kami melanjutkan untuk belajar kelompok. Sedangkan Ibunya laras beristirahat J.

Jumat, 03 Mei 2013

APEL PAGI



Hari Jum’at tanggal 03 Mei tahun 2013 SMP N 1 Wonosari mengadakan apel pagi seperti biasanya. Pembina apel yaitu Ibu CH. Ari Dwi Astuti, S.Pd. Sedangkan petugas apel, Peminpin apel dari kelas 8E karena sudah ditunjuk dan MC dari kelas 7C karena dia telat masuk sekolah. Apel pagi tersebut berjalan dengan lancar. Hingga pada saat pengumuman, pengumuman tersebut diisi oleh beberapa perwakilan dari OSIS untuk menyerahkan berbagai hadiah dari lomba Peringatan Hari Kartini hari Senin tanggal 29 April kemarin.  Diantaranya : Lomba Dimas Diajeng, Spensa Got Tallent, Menggambar wajah pahlawan, Alih Aksara, dan yang lain-lain. Pengumuman tersebut berakhir hingga memasuki jam pertama.

Senin, 29 April 2013

PERINGATAN HARI KARTINI




Hari ini tepatnya tanggal 29 April tahun 2013, sekolah SMP N 1 Wonosari mengadakan peringatan Hari Kartini. Memang, Hari Kartini itu pada umumnya diperingati setiap tanggal 21 April. SMP N 1 Wonosari mengadakan peringatan Hari Kartini tanggal 29 April 2013, disebabkan karena pada tanggal 21 April 2013, bertepat di Hari Minggu. Mengapa tidak dilaksanakan tanggal 22 April 2013 pada Hari senin berikutnya saja ? Sebab, pada tanggal 22 April – 25 April 2013 dilaksanakan UN bagi kelas 9. Jadi, peringatan Hari Kartini diundur sampai Hari Senin 29 April 2013 saat ini.

Pada peringatan Hari Kartini tahun ini, banyak sekali lomba-lomba yang akan diikuti oleh setiap perwakilan dari kelas 7 dan 8. Oh iya, peserta yang memperingati Hari Kartini hanya Bapak/Ibu Guru, siswa-siswi kelas 7 dan 8. Karena, kelas 9 sudah libur. Kami semua memakai pakaian adat Indonesia seperti yang telah diumumkan pada hari sebelumnya. Kebanyakan para siswa-siswi berpakaian adat Jawa. Tetapi ada juga yang memakai pakaian adat Bali, Jakarta, Suku Dayak, dan masih banyak lagi. Dimulai dari agenda yang pertama yaitu Apel pagi dengan nuansa Kartini. Pembina apelnya yaitu Ibu Rini Harjanti. Serta yang bertugas sejumlah perwakilan dari osis SMP N 1 Wonosari, dan tentunya yang bertugas perempuan semua. Apel dimulai pada pukul 07.45 WIB.

Setelah selesai Apel, kami semua bergegas menuju kelas untuk beristirahat sejenak dan ada juga yang hanya sekedar mengambil kamera untuk berfoto bersama. Setelah selang kira-kira 10 menit kemudian, terdengar pengumuman bahwa wakil lomba Dimas Diajeng dari berbagai kelas diharapkan berkumpul di Loby. Beberapa saat kemudian ketika semuanya sudah berkumpul, Lomba terebut pun segera dimulai. Bersama dengan lomba Dimas Diajeng, Bapak/Ibu Guru juga ikut meramaikan acara dengan lomba makan kerupuk sambil duduk. Wah….. seru sekali pastinya !

Dan juga, Lomba Alih aksara dengan menggambar wajah pahlawan. Akan tetapi, kedua lomba tersebut dilaksanakan dikelas atas. Tetapi untungnya bersebelahan. Ditengah-tengah kedua lomba tersebut, panitia lomba dari SGT (Spensa Got Tallent), memanggil para peserta tersebut untuk berkumpul di Loby . setelah semuanya berkumpul, dimulailah ,lomba tersebut. Lomba tersebut merupakan lomba yang menampilkan bakat dari siswa dan siswi dari SMP N 1 Wonosari. Ada yang menyanyi, bermain musik, menari, membaca puisi, bercerita, dan bahkan drama. Hebat sekali ! Sehingga banyak penonton yang tertawa akibat ada yang lucu ataupun beteriak karena suka dengan bakat apa yang ditampilkan oleh peserta. Setiap perwakilan dari satu kelas yang selesai tampil, penonton selalui memberikan tepuk tangan yang meriah J. Sampai pada akhirnya semua selesai tampil, dan menuju kelas masing-masing. Setelah beberapa menit kemudian, terdengar pengumuman bahwa semuanya diperbolehkan pulang. Kami pun pulang dengan hati riang J.



Minggu, 24 Maret 2013

TAK TAHUNYA PENCURI


Pada suatu hari yang cerah, ada segerombolan Adit cs sedang nongkrong di bengkel Ujang. Pada saat itu juga ada seorang cewek cantik  yang sedang menuntun motor. Si Ujang pun mendekatinya dan bertanya :
Ujang    : “ Eneng, motornya kenapa ?“
Eneng   : “ Anu bang, ini motornya nggak bisa nyala.“
Ujang    : “ emang kenapa ? “
Eneng   : “masalahnya anu bang (sambil tengok sana – tengok sisni), aku ….. “
Ujang    : “ Eit, bentar dulu, biar abang yang njawab. Gini-gini abang kan bisa membaca pikiran orang.”
Eneng   :” eh, yang bener bang ! (matanya melotot karena kaget dan ketakutan)”
Ujang    :” eneng kok ekspresinya kaget gitu, ya enggaklah abang Cuma bercanda kok.”
Eneng   :” ohh…. (menghembuskan nafas lega).”
Ujang    :” Eh iya, mending ini dibawa aja kebengkel (sambil menunjuk bengkel).”
Eneng   :” oh iya.”
                Si Eneng, Ujang dan Si Motor pun menuju kebengkel. Ketika tiba di bengkel, Ujang disorakin rame-rame oleh teman-teman mereka.
Adit cs   :” huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu………………………………. “
Adit        :” cieelah Ujang, udah dapet mangsa nih (dengan ekspresi yang mengejek)”
Rio          :” Betul, betul, betul.”
Ujang    :” Apaan sih! ini tu namanya rejeki .”
Adit        :” rejeki hati apa rejeki uang ?”
Rio          :” Betul, betul, betul ?”
Ujang    :” hei, awas kamu ! (mengancam Adit)”
                Si Eneng pun hanya senyum-senyum dibuatnya.
Ujang    :” Maaf neng, mereka emang suka godain gitu.”
Eneng   :” Udahlah biarin aja. Sekarang, cepet perbaikin ni motor !”
Ujang    :” Mana kuncinya neng ?”
Eneng   :” lah, kan kuncinya ilang, makanya tolong perbaikin !”
Ujang    :” gimana bisa neng ? ini sih saya nggak bisa.”
Eneng   :” Gimana sih kamu ?! hah……. Udahlah (sambil mengambil motornya dan nylonong pergi dan tak lupa dengan acara tengok kanan dan tengok kiri)”
                Si Ujang dan teman-temannya hanya bisa bengong.
Adit        :” cewek itu siapa sih ? (sambil terus melihat Si Eneng berlalu)”
Ujang    :” Mana tahu saya. Kan saya juga baru ketemu dia tadi.”
Adit        :” Kayaknya bukan orang sini deh. Masalahnya aku baru lihat pertama kali. Ya, ini tadi.”
Rio          :” Betul, betul, betul.”
Ujang    :” Ah, nggak tahulah.Mungkin orang baru.”
Rio          :” Betul, betul, betul.”
Adit        :” Dari tadi cuma betul, betul, dan betul. Nggak bosen apa ? dan apa juga nggak ada kata lain   selain betul, betul, dan betul ? (sambil memonyong-monyongkan bibir)”
Rio          :” ini sudah ciri khas bro !”
Adit        :” ah, nggak kreatif !”
Beberapa menit kemudian Pak RT dan beberapa warga berlari-lari menuju kearah bengkel
Ujang.
Pak RT   :” Adik-adik semua, ada yang melihat cewek setinggi saya, memakai baju berwarna merah, dan membawa sepeda motor beat dengan warna biru ?”
Rio          :” oh, yang ceweknya setinggi bapak ?”
Pak RT   :” Ya…….”
Rio          :” Yang memakai baju warna merah ?”
Pak RT   :”Ya.”
Rio          :” Yang membawa sepeda motor Beat berwarna Biru ?”
Pak RT   :” IYA !!!!!!!! (sambil berteriak)”
Rio          :” Aduh pak, biasa aja kali. Nggak usah pakai acara teriak-teriakan.”
Pak RT   :” habis adiknya nggak njawab-njawab !”
Rio          :” oh itu tadi. Itu jawabannya ………………………….. aku nggak tahu pak. Hehehe “
Pak Rt   :” huuuuuu… dasar usil sama orang tua. Nanti kualat lagi !”
Rio          :” eh, jangan dong pak, kan Cuma bercanda J….”
Pak RT   :” iya deh. Gimana dengan adik-adik yang lain ?”
Ujang    :” eh, itu tadi kan ciri-ciri cewek yang ke bengkel tadi ! “
Adit        :” eh iya !”
Ujang    :” gini pak, tadi kami bertiga melihat cewek tersebut, emangnya ada apa ya pak ?”
Pak RT   :” mana, mana cewek tadi ? (sambil mencari-cari di sekitar bengkel tersebut)”
Adit        :” Udah pergi pak, malahan tadi dia mampir kesini dan mengasih semprot ke Ujang.”
Rio          :” semprot apa ? kan tadi dia marah-marah.”
Adit        :” ah, lola !”
Rio          :” lola itu siapa ?”
Adit        :” pacarmu !”
Rio          :” aku masih jomblo tau !”
Adit        :” tau ah gelap !”
Rio          :” he ?”
Pak RT   :” adik-adik, cewek tadi itu pencuri !”
Beberapa warga               :” Betul !!!”
Ujang, Adit, Rio :” HAH !!!!”
Pak RT   :” Iya, makanya saya dan beberapa warga ini mencarinya.”
Adit        :” jangan-jangan …………”
Pak RT   :” iya, dia mencuri motor saya yang masih baru.”
Ujang    :” Ya ampun, pantesan aja dia pura-pura kehilangan kunci motor !”
Adit        :” Kenapa bisa pak ? gimana ceritanya pak ?”
Pak RT :” ceritanya gini, ketika saya ada didepan teras sedang membaca Koran, dan ketika itu, saya sedang beristirahat karena selesai mencuci motor. Dan motor tersebut saya parkir di halaman paling depan. Nah, waktu itu saya melihat cewek tadi mondar mandir sambil melihat motor dan tengok kanan tengok kiri. Saya jadi curiga. Saya terus mengawasinya dari tempat duduk tempat saya membaca Koran. Ketika dia melihat kearah saya. Saya pura-pura tidak melihatnya melainkan sedang membaca Koran. Lalu, istri saya memanggil saya untuk mengambil kopi yang sudah dibuatnya didapur. Saya pun masuk kedalam rumah untuk mengambil kopi tersebut. Setelah kembalinya saya dari dapur tahu-tahunya motornya sudah lenyap bersamaan dengan hilangnya cewek tadi. Saya terus mencari-cari cewek tersebut, tetapi belum ketemu juga sampai saat ini.”
Ujang, Adit, Rio :” oh…………”
Adit        :” wah, pantesan saja waktu mau pergi, cewek tadi sempet tengok kanan tengok kiri. Ternyata takut kalau ketahuan.”
Ujang    :” iya, andai saja saya bisa membaca pikiran beneran, sudah ketangkep pencuri tadi.”
Rio          :” Membaca pikiran ?”
Ujang    :” ah, nggak.”
Pak RT   :” adik-adik, tadi ceweknya berjalan kearah mana ?”
Ujang    :” kesana pak, lurus terus belok kanan (sambil menunjuk jalan yang dilalui oleh cewek tersebut)”
Pak RT   :” oh ya, terimakasih adik-adik. Ayo, semuanya langsung mengejar dia.( mengajak beberapa warga) ”
Beberapa warga               :” baik pak.”
Adit        :” Pak RT, semoga cepat ketemu sepeda motornya sekalian dengan pencurinya ya pak ?”
Pak RT   :” iya dik, terimakasih. (sambil berlalu)”
Adit        :” Sama-sama. Kasihan Pak RT ya ?”
Rio          :” iya, kasihan banget.”
Adit        :” kamu nggak kasihan ? (sambil menengok kearah Ujang) ”
Ujang    :” sayang ya, cantik-cantik kok jadi pencuri L…”
Adit        :” eh, jangan-jangan kamu naksir ya ?”
Ujang    :” ee apaan sih ! nggak kok !!”
Adit        :”lha buktinya kenapa kamu sewot jang?”
Ujang    :” nggak kok !”
Rio          :” he ? apa ? sedot ?”
Ujang, Adit         :” huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu……………….. LOLA !”
Rio          :” lola itu siapa sih ?!”
                Mereka bertiga pun berkejar-kejaran. Tetapi disamping itu Ujang merasa kecewa, Rio merasa
Bingung, sedangkan Adit merasa harus mengoceh untuk mengejek Ujang. Itulah mereka.

Sabtu, 23 Maret 2013

GELO BANGET


“ding-dong… ding-dong … ding-dong …………” suarane bel sekolah nalika bali. Sakwise bel, aku lan kanca-kancaku banjur berdo’a lan baris nyalami gurune. Banjur kui mulih bebarengan. Sekolahku lumayan adoh seko omahku. Amergane aku seko ngomah tekan sekolahan nge-pit. Untung wae aku nge-pit ono kancane. Sakhurunge bali aku janjian karo kancaku nek sesuk esuk mangkat sekolah bareng. ”Din, sesuk mangkate sekolah pada barengan yo ?”, omonge Rina. “iyo, lha sesuk arep mangkat jam pira?”, takonku. Rina mangsuli, “yo sesuk sekitar jam 06.15 yo ?”, “iyo.” wangsulku. Sakwise kui aku lan kancaku bali.
Tekan ngomah, aku langsung ganti. Aku ndelok jam kaget, amarga wes jam 14.30. Sakbanjure, aku wudhu arep shalat luhur. Sakwise shalat Luhur, Aku langsung tumuju ana ing ngarep tv. Nganti tekan jam 16.00. Aku wudhu meneh mergane arep shalat Ashar. Sakbanjure shalat Ashar, Aku ngerti adhiku dolanan game computer. Aku banjur melu-malu ngegame. ”Dek, aku tak melu ngegame yo ?”, takonku marang adhiku. Adhiku langsung njawab “yo mbak.”. Lagi asik-asik ngegame, ana suara : “Dina…………mreneo ngewangi Ibu”, ”inggih bu..”, jawabku. Jebulane, aku dijeluk ibu amerga didhawuhi ibu ngewangi nggawe buka. Sakwise nggawe bukane arep rampung, aku adus dhisik merga arep melu ngaji. Sakwise adus aku dandan banjur mangkat neng masjid.
Tekan  masjid, aku langsung nusul ngaji amerga wus telat. Ngajine nganti tekan maghrib. Dadine buka puasane neng masjid. Sakbanjure buka, langsung dilaksana’ake shalat maghrib berjamaah. Banjur mulih. Tekan omah, aku neruske buka nganti tekan adzan Isya’. Banjur kui mangkat meneh ing masjid merga arep nglaksanaake shalat Isya’ lan shalat Tarawih. Sakwise shalat Tarawih, aku lan kanca-kancaku banjur melu kegiatan tadarus Al-Qur’an. Tadarus Al-Qur’an iku nganti tekan jam 22.30. Sakbanjure aku bali.
Tekan omah, mataku ora iso diajak kompromi. Tekan kamar tanpa nyopot sandal lan rukuh aku langsung turu. Esuke aku digugah bapakku. Merga diajak sahur. Sakwise sahur aku mangkat ing mesjid subuhan. Sakwise aku bali seko mesjid aku lagi njadwal. Trangane ana PR akeh banget. Aku kepeksa nggarap PR. Amerga aku nggarap PR karo teturon, aku wis rumangsa rada ngantuk banjur aku kebablasen turu meneh. Ngerti-ngerti tangi wes jam 06.30. Aku langsung adus. Aku adus mung 5 menit, gara-gara kesusu.
Sakbanjure adus, aku langsung siap-siap arep mangkat sekolah. Tasku langsung takslerepke. Aku banjur nganggo sepatu lan ngetokke pitku seko garasi. Aku langsung pamit Bapak lan Ibu. Sakbanjure aku langsung ngebut kepingin selak tekan tempat janjian. Sakwise tekan panggonan, ananging aku ora nemoni Rina. ”paling Rina wis dhisik, merga aku telat mangkat ing kene”, batinku. Sakwise ngono, aku langsung bablas mangkat neng sekolahan.
Sakbanjure tekan sekolahan, gerbange wis arep ditutup. Aku langsung nylonong mlebu. Taktinguk tengen lan kiwa wis ora ono wong. Dadine aku langsung markirke pitku kemau lan banjur mlebu kelas. Tekan ngarep lawang kelas, aku ndhodhok pintu. Bu Guru mangsuli “mlebet…”, aku langsung mbukak pintu lan ngomong “nyuwun pangapunten bu, kula telat…”, Bu Guru langsung ngendika, “yo orapopo, lingguha”, “nggihbu, matursuwun”, jawabku. Aku langsung milih jejere Rina .“Rin, maaf yo aku mau ora neng panggonan sing awakedewe omongke. Soale aku iki mau kerinan.”, omongku. Rina njawab, “orapopo yo…”. Bebarengan karo Rina ngomong ngono, aku dipanggil Ibu Guru, “ayo Dina maju ngerjakke PR no 1.”, ”inggih bu.”, jawabku. Aku banjur mbukak tas nggoleki buku. Ananging aku lagi kelingan menawa PRku mau isih neng tempat tidur. Rina ndelok aku bingung, banjur Rina takon, “ono opo to Din ?, kok koyo bingung ?”. aku njawab sejujure, “Rin, aku lali nggowo buku PR, iki kepie ?”, ”rasah kuatir, nyiliha bukuku wae”, omonge Rina. “Ya Allah,…walah, maturnuwun banget lho Rin”, omongku. “ayo Dina, gek dikerjakke”, printahe Bu Guru. Batinku, “Ya Allah matursuwun banget “.Aku janji, sesuk meneh yen ono PR arep tak garap sakwise mulih seko sekolah.

Senin, 04 Maret 2013

UPACARA BENDERA



Hari Senin, 04 Maret  2013 SMP N 1 Wonosari mengadakan Upacara Bendera sekaligus razia  kelengkapan atribut sekolah. Razia tersebut berlaku kepada seluruh siswa. Baik itu pemakaian dasi yang benar, kaos kaki berukuran minimal 15 cm dari mata kaki, dan yang lain-lain. Yang melakukan tugas untuk merazia siswa adalah Osis, MPK, dan PKS kelas 7 dan 8. Petugas upacara tersebut berasal dari kelas 8A. Pembina upacara yaitu Bapak Kepala sekolah, Bambang Pracaya S.Pd, M.M. diwaktu upacara tersebut juga terdapat banyak siswa yang terlambat dan berdiri di depan. Beliau memberikan amanat kepada seluruh siswa SMP N 1 Wonosari untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan menjaga segala atribut yang melengkapi kelas masing-masing. Serta menjaga sikap pada saat bercanda dengan teman, tidak berlebihan agar tidak mencelakakan orang lain dan diri sendiri.   Ditengah-tengah amanat Pembina upacara, ada satu siswa yang rame. Ternyata siswa tersebut berasal dari kelas 8C. Pembina upacara segera memanggilnya untuk maju kedepan. Setelah itu, Bapak Kepala sekolah kembali memberikan amanat kepada seluruh siswa. Akhirnya upacara tersebut berakhir dengan ditandai dengan adanya pengumuman yang disampaikan oleh Bapak Kisno Widodo. Pengumuman tersebut berisi bahwa seluruh kelas 8 akan mengikuti kunjungan wisata ke Malang. Seluruh siswa pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.